PUTUS CINTA
Taman Cinta yang tiada
Surga
keindahan tampak sirna
Serat-seratnya
berantakan gelikan mata
Tak
satupun teraih tertanamkan
Cerita
asmara yang pernah kita ukir bersama
Pupus
halus tertelan masa
Buku
kusam dongengnya pun tak ada
Pasar loak juga tak kuasa menerima
Sambut
kenangan dengan cucuran air mata
Bahwa
itu memang benar tak lagi ada
Dalam
belahtera kehidupan kita
Papah
mentari seelok api
Sinari
hati walau terkadang sunyi
Hati
ini tercekik bahkan mati
Dan
perih kenangmu kembali
0 komentar:
Posting Komentar